Jumat, 26 Desember 2008

Natal : Masihkah untuk Tuhan?

Ribuan tahun yang lalu, telah lahir Seorang Juruselamat bagi kita. Anak Tunggal dari Bapa telah diberikan-Nya bagi kita. Dia lahir bagi untuk menebus dosa-dosa kita, orang berdosa. Selama hidup, Dia banyak melakukan mujizat. Perbuatan-Nya tidak ada yang bercela. Namun, kita yang seharusnya menderita karena dosa-dosa kita telah digantikan oleh-Nya.
Pada tanggal 25 Desember, umat Kristen selalu merayakan Natal setiap tahun. Sayangnya, dari tahun ke tahun, fokus perayaan Natal mulai beralih. Dari yang seharusnya untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus, berubah menjadi seperti pesta, di mana ada Santa Clause dkk di dalamnya. Memang tidak semua orang seperti itu. Tapi tidak sedikit juga orang yang melakukan perayaan seperti itu. Perayaan itu boleh. Tapi, kita harus lebih fokus kepada Tuhan daripada perayaannya.

Merayakan Natal berarti merayakan ulang tahunnya Tuhan. Tapi, banyak orang justru saling memberikan kado kepada keluarganya atau kenalannya, bukan untuk Tuhan. Mungkin itu cuma untuk mempererat hubungan. Bukan nggak boleh. Cuma, yang harusnya lebih diutamakan itu Tuhan. Dia lahir ke dunia, itulah kado yang paling istimewa yang pernah ada. Meskipun kita nggak bisa memberikan hadiah seistimewa itu, tapi, setidaknya kita bisa memberikan hadiah terbaik yang paling tulus yang kita miliki untuk Tuhan.
Ada lagu yang berjudul "Santa Clause is Coming to Town". Isi lagunya adalah orang disuruh untuk bersiap-siap untuk menyambut kedatangan Santa Clause. Padahal, yang datang ke dunia itu Yesus. Jadi, harusnya "Jesus Christ is Coming to Town". Mungkin memakai Santa Clause untuk menarik perhatian anak-anak aja, sih. Santa Clause juga nggak buruk-buruk amat. Anak yang berbuat baik akan diberikan hadiah, yang nakal nggak. Tapi, kalo berbuat baik itu jangan karena ada maunya, dan jangan cuma di hari Natal aja.
Yesus lahir, mati dan bangkit untuk kita semua. Dia rela disiksa dan disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Betapa berharganya kelahiran Yesus bagi kita. Dia menyelamatkan kita semua dari kematian kekal. Jadi, di hari Natal ini(kemarin, sih), kita harus lebih mencintai Tuhan dan merubah sikap-sikap hidup kita yang tidak berkenan kepada-Nya.
Selamat Hari Natal 2008, semoga kita selalu berada dalam kasih dan perlindungan Yesus. Dan : Selamat Ulang Tahun, Yesus!

Minggu, 21 Desember 2008

World Badminton Final Masters Super Series

Meskipun menempatkan 2 wakil di final, Indonesia gagal meraih gelar juara di turnamen ini. Berbeda dengan Malaysia, yang bisa memaksimalkan kesempatan, dan meraih 3 gelar. Oke, kita mulai dari partai pertama.
Partai pertama adalah ganda campuran, yang mempertemukan pasangan Indonesia, Nova Widianto/Lilyana Natsir, dengan pasangan Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl. Pada set pertama, pertandingan berlangsung ketat sejak awal pertandingan. Meski unggul di poin-poin kritis, namun Nova/Lily masih terkejar, dan pasangan Denmark memenangkan set ini. Di set kedua, pertandingan tetap berlangsung ketat, meskipun tidak seketat game pertama. Kali ini, Nova/Lily berhasil memenangkan set kedua, dan memaksa dilaksanakannya rubber game. Seperti set pertama dan kedua, kejar-mengejar angka juga terjadi. Namun, yang paling menyesakkan, ketika Nova/Lily unggul 20-17, mereka malah menjadi terburu-buru, dan membiarkan Thomas/Kamilla merebut 5 angka berturut-turut. Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh Laybourn/Juhl dengan skor 21-17, 16-21, 22-20.
Partai berikutnya, tunggal putri, mempertemukan 2 pemain Hong Kong, yaitu Wang Chen dan Zhou Mi. Di awal set pertama, Wang Chen mendominasi pertandingan, sehingga sempat unggul dengan selisih angka yang cukup besar. Namun, tak menunggu beberapa lama, Zhou Mi langsung mulai bisa menampilkan performa yang baik, sedangkan penampilan Wang Chen menurun. Zhou Mi pun memenangkan set pembuka ini. Di set kedua, Zhou Mi bisa mendikte permainan sejak awal. Wang Chen sempat mengejar pada pertengahan set kedua, namun Zhou Mi bisa kembali unggul, dan akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 21-14, 21-18.
Pertandingan tunggal putra, merupakan awal pesta tuan rumah. Datuk Lee Chong Wei berhadapan dengan Peter Hoeg Gade. Lee sangat mendominasi set pertama dengan permainan gemilang, dan unggul sangat jauh, puncaknya ketika skor 12-0. Setelah itu, Gade mulai mendapatkan satu demi satu angka, meskipun Lee juga terus mendapatkan angka. Ketika game poin bagi Lee, Gade terlihat sudah menemukan irama permainan, sehingga bisa menahan Lee 5 angka. Pada set kedua, Gade unggul 2 angka terlebih dahulu. Namun, Lee bisa terus mengejar, dan berbalik unggul. Di pertengahan set, Gade bangkit untuk menipiskan selisih angka, dan bahkan unggul kembali. Namun, keunggulannya tidak bertahan lama. Lee kembali mendominasi pertandingan. Pertandingan akhirnya berakhir dengan skor 21-8, 21-16 untuk kemenangan Lee Chong Wei.
Partai ganda putra tidak berjalan sesuai harapan saya. Pasangan Korea, Lee Yong-Dae/Jung Jae Sung harus kalah dari ganda Malaysia, Koo Kiet Kien/Tan Boon Heong. Koo/Tan menunjukkan permainan yang sangat gemilang di depan para pendukungnya. Pertandingan juga berlangsung ketat. Meskipun di awal set tertinggal, namun di pertengahan set mereka bisa bangkit dan unggul agak jauh. Koo/Tan hampir tidak memberi kesempatan bagi Yong-Dae/Jae Sung untuk melakukan serangan bertubi-tubi. Yong-Dae/Jae Sung juga bermain bagus, namun bisa diantisipasi oleh Koo/Tan. Di set kedua, Koo/Tan unggul pada awal-awal, namun bisa dikejar Yong-Dae/Jae Sung. Namun, Koo/Tan juga bisa mengejar dan berbalik unggul jauh. Koo/Tan juga menunjukkan pertahanan yang sangat rapat. Yang paling berkesan, ketika Koo terjatuh hingga terduduk untuk menangkis smash ganda Korea, dan dalam keadaan terduduk itu dia menangkis smash 3 kali, kemudian pukulan terakhirnya ketika duduk yang tidak terlalu kuat itu masuk. Pertandingan berakhir dengan skor 21-18, 21-14 untuk kemenangan Koo/Tan.
Partai penutup, ganda putri, adalah harapan Indonesia untuk meraih gelar, setelah gagal di ganda campuran. Pertandingan berlangsung ketat sejak awal. Namun, pasangan Malaysia, Chin Eei Hui/Wong Pei Tty, bisa mendominasi pertandingan. Pasangan Indonesia, Vita Marissa/Lilyana, juga sering melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Di set kedua, Vita/Lily kembali tertinggal. Namun, sedikit harapan muncul ketika mereka unggul hingga 5 angka, pada skor 19-14. Kali ini, pasangan Malaysia yang melakukan kesalahan sendiri, sehinggal Vita/Lily bisa unggul 5 angka. Namun, permainan Eei Hui/Pei Tty meningkat. Mereka bangkit dan menyamakan kedudukan. Namun, pada poin 19-19, Vita melakukan sebuah smash tajam yang bermula dari smash Lily yang dikembalikan dengan tanggung oleh ganda Malaysia. Harapan kembali muncul. Namun, Eei Hui/Pei Tty berhasil merebut 3 angka berturut-turut. Pada kedudukan 21-20 untuk Malaysia, ganda Indonesia terlihat tidak memiliki semangat lagi untuk memenangkan pertandingan, dan kalah dengan skor 15-21, 20-22.
Hasil ini memupuskan harapan Indonesia untuk bisa meraih gelar di kejuaraan penutup tahun ini. Sedangkan bagi Malaysia, mereka bisa merebut 3 gelar juara di depan ribuan pendukung mereka.
Meskipun gagal, kita doakan semoga di tahun 2009, para pemain Indonesia bisa meraih lebih banyak gelar lagi. Beberapa yang menjadi keinginan saya untuk dimenangkan Indonesia adalah sebagai berikut. Pertama, All England pada bulan Maret. Meskipun sama-sama super series, hadiahnya sama, poinnya sama, namun kejuaraan ini yang paling prestisius, karena merupakan kejuaraan tertua. Kedua, Piala Sudirman pada bulan Mei. Setelah gagal di Thomas & Uber Cup 2008 di Jakarta, kini saatnya Indonesia merebut kembali Piala Sudirman, yang baru didapatkan satu kali, di Jakarta, puluhan tahun lalu(kalo gak salah tahun 1979). 4 tahun terakhir Indonesia hanya bisa menjadi runner-up, dikalahkan China. Meskipun penyelenggaraannya nanti di Guangzhou, China, tapi saya harap bisa menang. Ada beberapa lawan berat, sih, terutama China, Korea, Malaysia, dan Denmark. Ketiga, tentunya Kejuaraan Dunia(kalo gak salah di India) bulan Agustus. Semoga Kido/Hendra dan Nova/Lilyana bisa mempertahankan gelar juara, dan di nomor lain juga menang.

Minggu, 16 November 2008

Kejurnas Bulutangkis Antar Klub 2008

PB Tangkas Alfamart Jakarta berhasil menjuarai Kejurnas Bulutangkis Antar Klub 2008 yang diselenggarakan di Stadion Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dalam turnamen tersebut, Tangkas mengungguli PB Djarum Kudus dengan skor ketat, 3-2.
Pebulu tangkis senior Nova Widianto menjadi bintang dalam perebutan gelar juara turnamen yang menggunakan sistem ala Piala Sudirman itu. Meski cukup berumur, 31 tahun, Nova tampil cemerlang dalam dua nomor sekaligus, ganda campuran dan ganda pria.
Angka pertama Tangkas disumbangkan oleh pasangan ganda campuran nomor 1 dunia, Nova Widianto/Lilyana Natsir, yang mengalahkan Mohammad Rijal/Yulianti dalam pertandingan 2 set langsung, dengan skor 21-10, 21-14.
Nova mengatakan kemenangan ini sempat membuat pihaknya di atas angin, tapi materi pemain yang merata membuat mereka harus menahan napas terlebih dahulu. "Saya senang ketika meraih kemenangan perdana. Paling tidak untuk meningkatkan motivasi pemain Tangkas berikutnya. Sayang, pertandingan benar-benar alot. Beruntung saya mampu mengamankan partai terakhir," kata Nova.
Pada partai kedua, Djarum berhasil menyamakan kedudukan, setelah tunggal putri terbaik Indonesia, Maria Kristin Yulianti, mengalahkan Yuan Kartika dari Tangkas. Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 ini menang dengan skor 21-14, 21-11.
Partai ketiga, yang memainkan partai tunggal putra, mempertemukan pemain Djarum, Andre Kurniawan Tedjono dengan Alamsyah Yunus dari Tangkas. Dalam pertandingan yang seru dan menegangkan tersebut, Andre harus bertanding 3 set, sebelum menang 18-21 22-20 21-19, sekaligus merubah kedudukan menjadi 2-1 untuk Djarum.
Pada pertandingan ganda putri, pasangan peringkat 8 dunia, Vita Marissa/Lilyana Natsir mengalahkan ganda terbaik Djarum, Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari dengan skor 21-16 21-12.
Partai penentu, yaitu ganda putra, mempertemukan pasangan Tangkas, Nova Widianto/Devin Lahardi Fitriawan dengan pasangan Djarum peringkat 15 dunia, Rian Sukmawan/Yonathan Dasuki Suryatama. Dalam pertandingan penentu ini, Nova/Devin berhasil memenangkan pertandingan dalam 3 set, 21-14 14-21 21-19.
Pada awal sebelum pertandingan sempat terjadi insiden kecil untuk Nova Widianto. Insiden terjadi saat Nova menempatkan peralatan pada box yang tersedia dan ingin berbalik kening Nova sebelah kanan membentur papan meja wasit yang belum ditempatkan kembali oleh wasit sebelumnya. Beruntung bagi klub Tangkas peristiwa kecil ini tidak menggangu konsentrasi bermain Nova. Nova pun diplot sebagai pahlawan kemenangan Tangkas. Sebab, dia bermain dua kali dalam partai final ini. "Saya sempat keletihan bermain dua kali, tapi bersyukur saya mampu mengamankan kemenangan di dua partai tersebut," cetus Nova.
Devin mengaku sangat senang dengan kemenangan yang diraihnya itu. "Karena saya jarang berpasangan dengan Nova, jadi sempat grogi, tapi begitu di lapangan semuanya bisa teratasi," katanya. Menurut dia, berpasangan dengan Nova cukup membantunya untuk mengatasi masalah mental di lapangan. "Pada saat kedudukan sudah 20-19 untuk kami di set ketiga, saya sempat ragu, tapi bisikan Nova membuat saya semakin yakin," katanya.
Kemenangan itu membuat kubu Tangkas gembira. Maklum, mereka sudah menanti enam tahun untuk menuai gelar bergengsi tersebut. "Tidak mudah mendapatkan gelar ini. Saya saja baru dua kali bisa mengantarkan Tangkas jadi juara, 2002 dan sekarang," ucap Nova.
Atas kemenangan tersebut Tangkas mendapat medali emas dan uang pembinaan sebesar Rp 60 juta yang diserahkan oleh Ketua Umum PB PBSI, Djoko Santoso. Sementara itu Djarum sebagai runner-up mendapat Rp 40 juta. Dua semifinalis yang kalah, Jaya Raya dan Mutiara Bandung, masing-masing mendapat Rp 25 juta.
(dari berbagai sumber)

Senin, 10 November 2008

Hari Pahlawan

Sebenernya, gak tau juga mau nulis apa. Kalo soal pahlawan, saya sudah pernah tulis di sini. Yang jelas, hargai dan jangan lupakan jasa-jasa para pahlawan, baik yang dulu maupun yang sekarang. Jangan lupa untuk bangkitkan kembali rasa nasionalsime dengan cara :
1. Gunakan produk dan hasil karya negri sendiri.
2. Jaga kebersihan dan keamanan lingkungan di sekitarmu.
3. Kalau ikut upacara bendera, ikutlah dengan rasa hormat dan sopan.
4. Jangan mengacau atau membuat kerusakan lingkungan.
5. Baca kembali buku-buku sejarah tentang perjuangan pahlawan dulu.
6. Ikuti perjuangan para pahlawan masa kini(Cara inilah yang membangkitkan rasa nasionalisme saya).
7. Kalau sudah ke luar negri, jangan lupa negri sendiri.
8. Jangan menjelekkan negri sendiri.
Dan masih banyak lagi yang lain.
Yah, segini saja deh.

Selasa, 04 November 2008

Daftar Turnamen yang Diikuti Nova/Lilyana sejak Tahun 2008

Ini daftar turnamen yang mereka ikuti sejak tahun 2008 sampai sekarang, dan hasilnya.
1. Proton Malaysia Open SS = Perempat final (Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung)
2. Yonex Korea SS = Babak pertama (Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung)
3. Yonex All England SS = Runner-up (Zheng Bo/Gao Ling)
4. Wilson Swiss Open SS = Semifinal (Anthony Clark/Donna Kellogg)
5. Kejuaraan Asia = Runner-up (Flandy Limpele/Vita Marissa)
6. Aviva Singapore SS = Juara (Anthony Clark/Donna Kellogg)
7. Djarum Indonesia Open SS = Semifinal (Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl)
8. Olimpiade Beijing = Runner-up (Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung)
9. Yonex Japan SS = Runner-up (Muhammad Rijal/Vita Marissa)
10. China Masters SS = Runner-up (Xie Zhongbo/Zhang Yawen)
11. French SS = Semi Final(Anthony Clark/Donna Kellogg)

12. Kejurnas Bulutangkis Beregu Campuran Antar Klub 2008=Juara
13. Sunrise Hong Kong SS = Perempat final(Xie Zhongbo/Zhang Yawen)
14. World Badminton Final Masters SS = Runner-up(Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl)
15. Proton Malaysia SS 2009 = Juara(Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung)
16. Yonex Korea SS 2009 = Babak 2(Diju V/Jwala Gutta)
Catatan :
*SS = Super Series
**Nama yang di dalam kurung adalah yang dikalahkan atau yang mengalahkan, tergantung konteksnya.
Daftar ini tentunya akan terus saya perbarui, sesuai dengan keikutsertaan mereka.

French Super Series 2008

Markis Kido/Hendra Setiawan makin memantapkan posisinya sebagai pemain terbaik dunia dengan menunjukkan konsistensi setelah mendapatkan medali emas Olimpiade. Pada turnamen Prancis Super Series yang berakhir pada hari Minggu(2/11) yang lalu, mereka berhasil mendapatkan gelar juara setelah mengalahkan pasangan China, Cai Yun/Xu Chen dengan 2 set, 21-15 21-12 dalam waktu 27 menit. Dengan demikian, mereka berhasil mencatatkan hat-trick setelah sebelumnya meraih gelar di China dan Denmark. Berbeda dengan Kido/Hendra, Taufik Hidayat gagal di final setelah dikalahkan Peter Hoeg Gade dalam pertarungan ketat 3 set dengan skor 16-21 21-17 21-7. Taufik gagal meraih gelar super series-nya untuk pertama kali.
Berikut hasil lengkapnya :
MS : Peter Hoeg Gade vs Taufik Hidayat 16-21 21-17 21-7
WS : Lin Wang vs Xingfang Xie 21-18 13-21 21-11
MD : Markis Kido/Hendra Setiawan vs Yun Cai/Chen Xu 21-15 21-12
WD : Jing Du/Yang Yu vs Eei Hui Chin/Pei Tty Wong 20-22 21-19 21-11
XD : Hanbin He/Yang Yu vs Anthony Clark/Donna Kellogg 21-13 21-19

Di babak semi final, Nova/Lilyana kalah lagi. Sepertinya tahun ini bukan keberuntungan mereka. Tapi, tahun depan masih ada All England, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan lainnya. Masih ada harapan, deh.

Selasa, 28 Oktober 2008

Sumpah Pemuda dan Nasionalisme

Hari ini, tanggal 28 Oktober 2008, tepat 80 tahun sudah Sumpah Pemuda diikrarkan. Tahun 1928, 20 tahun sesudah Indonesia membangkitkan kesadaran nasional rakyatnya, para pemuda mengikrarkan Sumpah Pemuda. Jika dilihat dari sejarah, pemuda memang sangat berperan bagi Indonesia. Bahkan, tanpa kaum muda, mungkin tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia belum merdeka, karena pemudalah yang mendesak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Bertahun-tahun setelahnya, pemuda selalu menyampaikan aspirasinya dengan sopan dan damai, serta kebanyakan aspirasi itu baik untuk seluruh rakyat. Dan para pemuda memiliki semangat nasionalisme yang sangat tinggi.
Sekarang, keadaan sangat jauh berbeda dibanding dulu. Pemuda menyampaikan aspirasinya dengan sembarangan, bahkan merusak fasilitas-fasilitas umum. Pendapat pemuda seringkali juga bertentangan dengan hukum yang berlaku. Yang terparah, hampir tidak ada kaum muda sekarang yang masih memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. Kalaupun ada, jumlahnya sangat sedikit. Pemuda juga tidak menghargai lagi hasil karya negeri sendiri. Sangat menyedihkan keadaan ini.
Saya tidak bermaksud menghina para pemuda sekarang. Tapi, memang beginilah keadaannya. Para pemuda kurang peduli keadaan bangsanya sendiri. Padahal, hampir semua pemuda di negara ini lahir dan dibesarkan di Indonesia. Tapi, apa "balas jasa" dari pemuda terhadap Indonesia? Nyaris tidak ada. Bahkan, pemuda sering melakukan tawuran antar pelajar, yang memperburuk citra Indonesia.
Berikut teks Sumpah Pemuda :
PERTAMA, KAMI, POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.
KEDUA, KAMI, POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.
KETIGA, KAMI, POETRA DAN POETRI INDONESIA MENDJOENGDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA.
Apa yang harus dimiliki pemuda dan seluruh rakyat Indonesia sekarang? Nasionalisme. Rakyat harus menyadari, kebanyakan mereka lahir, hidup, besar, belajar, bekerja, beraktivitas, berkeluarga, dan akan menghembuskan napas terakhirnya di Indonesia. Sebagai tempat terjadinya semua hal tersebut di atas, Indonesia patut dan selayaknya dicintai, dikasihi, dan dihormati rakyat Indonesia. Seperti lirik dari lagu "Indonesia Pusaka", Indonesia adalah tempat kita lahir sampai meninggal.
Bagaimana membangkitkan rasa nasionalisme? Gampang saja. Kita bisa membaca buku-buku sejarah(meskipun mungkin akan membosankan) tentang perjuangan para pendahulu kita, khususnya para pemuda, atau mengikuti perjuangan para pejuang modern Indonesia, seperti atlet yang telah mengharumkan nama bangsa ke seluruh dunia.
Dengan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, 100 tahun Kebangkitan Nasional, dan 63 tahun Kemerdekaan Indonesia, mari kita bangkitkan kembali rasa nasionalisme yang ada dalam diri kita masing-masing, bangkitkan rasa persatuan dan kesatuan, serta terus pupuk kesadaran nasional, karena kesadaran nasional harus terus dipupuk, tidak pernah berhenti. Khusus bagi pemuda-pemudi Indonesia, ikrarkan kembali Sumpah Pemuda, dan jadilah satu.
Indonesia memiliki beragam budaya, suku, kesenian, bahasa(daerah), agama, dan sebagainya. Tapi, mari kita satukan segala perbedaan itu. Jangan jadikan perbedaan sebagai penghalang, justru menjadi keunikan tersendiri bangsa Indonesia, yang bisa mempersatukan bangsa. Yakinlah, suatu saat nanti, pasti Indonesia akan mendapat sesuatu yang besar, dan kita akan bangga menjadi rakyat Indonesia.
Salam Sumpah Pemuda!

Denmark Super Series 2008

Dari 2 wakil di final, Indonesia hanya bisa merebut 1 gelar dari Denmark. Hasil yang cukup bagus, karena Indonesia tidak menurunkan kekuatan terbaiknya. Tapi, beberapa negara juga tidak menurunkan kekuatan terbaiknya. Berarti, seharusnya tim Indonesia bisa lebih baik dari ini. Berikut hasil lengkapnya :
MS : Peter Gade vs Joachim Persson 21-18, 17-21, 21-14
WS : Wang Lin vs Zhou Mi 21-18, 21-10
MD : Markis Kido/Hendra Setiawan vs Fu Haifeng/Xu Chen 21-18, 21-19
WD : Wong Pei Tty / Chin En Hui vs Jo Novita/Rani Mundiasti 23-21, 21-12
XD : Joachim fiescher Nielsen / Christinna Pedersen vs Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl 21–14, 21-17
Kido/Hendra sebetulnya tidak mendapat lawan yang sepadan dalam kejuaraan ini. Jadi, maklum saja bisa menang. Sedangkan Jo/Rani patut diacungi jempol, karena dari 2 turnamen yang mereka ikuti, keduanya masuk final, meski gagal.

Kamis, 23 Oktober 2008

Kunci Kehebatan China di Bulutangkis

Tadi pagi, waktu di perpustakaan sekolah, saya melihat sebuah buku yang di dalamnya berisi kisah-kisah inspirasional. Di buku yang diterbitkan pada bulan Desember 2006 itu, ada kategori olahraga, dan saya coba melihatnya. Ternyata ada bulutangkis, yang judulnya kira-kira menggambarkan keberhasilan China yang berhasil "mengawinkan" gelar Piala Thomas dan Uber 2 kali berturut-turut(belum termasuk tahun ini). Di final, Tim Uber yang dimotori Zhang Ning menghadapi Belanda yang saat itu dimotori oleh mantan atlet Indonesia, Mia Audina. Sedangkan Tim Thomas yang dimotori oleh Lin Dan menghadapi Denmark yang dimotori Peter Gade. Di buku itu, dituliskan 4 kunci keberhasilan China menurut penulis buku tersebut, yaitu :
1. China memliki materi pemain yang sangat baik, dan kualitas tunggal/ganda pertama sama yang terakhir itu hampir sama. Jadi, mereka bisa bermain lebih baik dari musuhnya.
2. China memilih pelatih yang juga sangat bagus, yaitu Li Yongbo. Li Yongbo adalah seorang mantan pemain ganda yang sangat berprestasi dan sangat berpengalaman, dan tentunya bisa melatih dengan baik.
3. Pembinaan dan regenerasi China sangat baik. Dulu, Indonesia sepertinya negara yang paling ditakuti di bulutangkis. Tapi, pemain yang sekarang kualitasnya sedikit lebih buruk. Beda dengan China. Jika seorang pemain senior ingin pensiun, dia tidak perlu taku lagi, karena generasi di bawahnya memiliki kemampuan yang sama untuk meneruskan seniornya. Dalam hal ini, berarti pemain senior dan junior tidak boleh dibeda-bedakan, dan harus adil, terutama dalam mengikuti kejuaraan.
4. Suasana tim sangat kondusif. Dengan suasana yang kondusif, pemain akan merasa nyaman dan betah berada dalam tim, dan permainannya akan bagus.
Mengingat bulan November nanti akan diadakan Munas untuk memilih Ketua PB PBSI yang baru, keempat hal ini tentu harus diperhatikan juga, siapapun pengurus baru nantinya. Hal ini sangat penting untuk mengangkat prestasi Indonesia di cabang bulutangkis, setelah beberapa tahun belakangan agak menurun. Selain itu, bulutangkis merupakan satu-satunya olahraga yang bisa terus mengharumkan nama Indonesia di dunia. Tentu, ketua dari organisasi terbesar bulutangkis di negara ini memiliki peran yang sangat besar bagi kemajuan bulutangkis Indonesia. Beberapa hal lain yang harus diingat, ketua yang baru harus bisa mendapatkan dana untuk bulutangkis, karena dana yang dibutuhkan tidak sedikit. Ketua juga harus bisa memerhatikan atletnya.
Satu hal yang sangat disayangkan, atlet tidak bisa memberikan suara di pemilihan ketua baru nanti. Padahal, yang paling merasakan dampaknya tentu saja atlet. Seperti sebuah negara yang ingin memilih kepala negaranya, rakyatlah yang memilih kepala negara tersebut. Seharusnya, atlet sebagai "rakyat" PBSI memiliki hak untuk memilih.
Maju terus, bulutangkis Indonesia.

Selasa, 14 Oktober 2008

Pemberitahuan

Pemberitahuannya dikit aja.
Meskipun nama blog ini sangat berkaitan dengan bulutangkis, namun tidak selamanya isi blog ini tentang bulutangkis aja. Kalo dibilang suka sih, saya suka sekali bulutangkis. Tapi, kalo semua tentang bulutangkis kan bosan juga. Jadi, kalo ada tulisan saya yang gak ada hubungannya dengan bulutangkis, harap dimaklumi.
PEMBERITAHUAN TAMBAHAN :
Dukung atlet favoritmu di ajang Nick Indonesia Kids' Choice Award(khususnya Taufik Hidayat dan Maria Kristin) dengan cara masuk ke situs berikut : http://www.globaltv.co.id/kca/pollsystem/indonesia_kids_choice_awards_8.php kemudian pilih favoritmu!

Kamis, 09 Oktober 2008

Atlet vs Artis

Sebelumnya, saya memohon maaf karena saya tidak sempat mengulas secara lengkap hasil dari GPG Macau dan GP Bitburger. Tapi, ada sedikit ulasannya. Mungkin semua sudah tau kalo Taufik menang di Macau, dan Maria Febe menang di Bitburger. Hasil ini tentu saja menggembirakan bagi kita. Febe berhasil meraih gelar, meskipun dia bukan unggulan. Dan Taufik berhasil mengalahkan Lee Chong Wei. Penyebab kemenangannya, saya tidak tau pasti. Tapi, dari beberapa kenalan saya, ada yang bilang kalo Taufik lagi main bagus, dan kalo dia main bagus, sulit ditandingi. Ada juga yang bilang Taufik itu beruntung, karena Chong Wei lagi cedera. Itu cuma pendapat orang, belum tentu benar.
Oke, sekarang saya kembali ke topik, yaitu Atlet vs Artis. Atlet yang dimaksudkan di sini adalah atlet bulutangkis, karena saya suka bulutangkis.
Seandainya, kita menanyakan pertanyaan ini kepada beberapa pejalan kaki di jalanan, mungkin lebih dari setengah jawabannya akan sama. Pertanyaannya adalah : Siapa yang Anda lebih kenal namanya, Liliyana Natsir(saya mengambil nama ini karena bisa dibilang, dia pebulutangkis putri Indonesia yang paling terkenal saat ini) atau Luna Maya(saya rasa semua sudah tau alasan penggunaan nama ini), kemungkinan jawaban dari orang-orang yang ditanyakan adalah Luna Maya.
Menjadi atlet yang hebat itu sebenarnya lebih enak daripada jadi artis(khususnya di Indonesia). Kenapa? Karena jadi atlet hebat itu namanya bisa terkenal sampai ke seluruh dunia, terutama bagi pecinta bulutangkis. Saat ini, Indonesia kekurangan pemain putri yang memiliki potensi bagus. Sayang, banyak wanita Indonesia yang lebih memilih untuk bekerja di bidang entertainment dibanding menjadi atlet. Padahal, banyak yang memiliki potensi untuk itu. Memang, menjadi artis itu bisa dikenal sama hampir semua orang di negaranya.
Di sinilah letak kesalahan dari masyarakat Indonesia. Mereka lebih mengenal artis daripada atlet yang jelas-jelas sudah membanggakan Indonesia dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Para atlet kurang dihargai oleh masyarakat di negaranya sendiri.
Mulai sekarang, kita harus lebih menghargai lagi para atlet itu. Apakah dia sudah banyak berprestasi atau belum, sekali lagi saya tekankan, harus tetap kita hargai.
Hal ini berdampak pula pada jenis tayangan televisi. Televisi saat ini seakan-akan tela "dipenuhi" oleh sinetron-sinetron yang bertabur artis, dan tayangan-tayangan yang kurang mendidik masyarakat. Sedangkan, pertandingan-pertandingan para atlet Indonesia(khususnya bulutangkis), belum tentu setahun sekali. Sangat disayangkan sekali stasiun televisi Indonesia hampir tidak ada yang mau menayangkan tayangan olahraga yang melibatkan atlet Indonesia. Kerjaannya selalu tayangin yang luar negeri, yang gak ada atlet Indonesia-nya. Tayangin yang luar negeri sih, boleh-boleh saja. Tapi, harus diimbangi dengan olahraga yang melibatkan pemain dalam negeri. Perlu diingat, olahraga itu bukan hanya sepak bola saja.
Kalo di luar negeri, salah satunya China, ada saluran khusus olahraga. Di saluran itu, bisa disiarkan tayangan-tayangan olahraga, baik dalam maupun luar negeri. Saran saya, seharusnya Indonesia memiliki saluran televisi seperti itu, agar kita bisa melihat aksi-aksi atlet Indonesia, khususnya bulutangkis, karena bulutangkis yang telah berhasil membuat Indonesia berprestasi dengan sangat baik di tingkat dunia. Atau sekalian, ada 1 saluran TV yang olahraganya lebih diutamakan untuk bulutangkis. Kalo alasan pihak televisi itu adalah biaya, berarti pihak itu lebih mementingkan uang daripada bangsa sendiri. Semoga ada stasiun TV yang menyadari hal ini, dan mulai menayangkan olahraga yang melibatkan atlet dalam negeri, terutama bulutangkis.

Jumat, 03 Oktober 2008

Chord Laskar Pelangi

Ini diagram chord gitar yang digunakan :



Intro : A D A D

_A_______D
Mimpi adalah kunci
______A_________D
Untuk kita menaklukkan dunia
___F#m_____D
Berlarilah tanpa lelah
____F#m_________D
Sampai engkau meraihnya

A_________D
Laskar Pelangi
_______C#m______D E
Takkan terikat waktu
___D________________C#m
Bebaskan mimpimu di angkasa
____D_____________E
Warnai bintang di jiwa

Reff :
A______________D
Menarilah dan terus tertawa
A________________D
Walau dunia tak seindah surga
A________D______Bm_____E
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
A______D_____Bm__E__________A
Cinta kita di dunia...... selamanya

Musik : A D A D

A_________D
Cinta kepada hidup
______A__________D
Memberikan senyuman abadi
___C#m____________D___E
Walau hidup kadang tak adil
____C#m_____D_____E
Tapi cinta lengkapi kita

Musik :D E D E

C#m______D
Laskar Pelangi
_______C#m______D
Takkan terikat waktu
_______C#m__________D
Jangan berhenti mewarnai
__C#m_____D______E
Jutaan mimpi di bumi

Reff :
A______________D
Menarilah dan terus tertawa
A________________D
Walau dunia tak seindah surga
A________D______Bm_____E
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
A______D_____Bm__E
Cinta kita di dunia......
A______________D
Menarilah dan terus tertawa
A________________D
Walau dunia tak seindah surga
A________D______Bm_____E
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
A______D_____Bm__E__________A
Cinta kita di dunia...... selamanya

A D_E______A
____Selamanya....

A_________D
Laskar Pelangi
______A__________D____E___A
Takkan terikat waktu

Minggu, 28 September 2008

Kekecewaanku

Menyusul hasil China Masters SS, perasaanku tepat seperti judul di atas. KECEWA !!! Sering masuk final, jarang jadi juara(Nova/Liliyana). Itu karena saya fans-nya. Ini daftar turnamen yang mereka ikuti sejak tahun 2008 sampai sekarang, dan hasilnya.
1. Proton Malaysia Open SS = Perempat final (Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung)
2. Yonex Korea SS = Babak pertama (Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung)
3. Yonex All England SS = Runner-up (Zheng Bo/Gao Ling)
4. Wilson Swiss Open SS = Semifinal (Anthony Clark/Donna Kellogg)
5. Kejuaraan Asia = Runner-up (Flandy Limpele/Vita Marissa)
6. Singapore SS = Juara (Anthony Clark/Donna Kellogg)
7. Djarum Indonesia Open SS = Semifinal (Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl)
8. Olimpiade Beijing = Runner-up (Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, lagi....)
9. Yonex Japan SS = Runner-up (Muhammad Rijal/Vita Marissa)
10. China Masters SS = Runner-up (Xie Zhongbo/Zhang Yawen)
Catatan :
*SS = Super Series
**Nama yang di dalam kurung adalah yang dikalahkan atau yang mengalahkan, tergantung konteksnya.
Kesimpulan hasil di atas, dari 6 final, hanya 1 yang berhasil dimenangkan. Siapa yang nggak kecewa? Apalagi saya fans-nya. Tapi, sudahlah. Yang lalu biarlah berlalu. Sesungguhnya, Dia akan membuat segala sesuatunya baru. Semangat baru, kemampuan baru, dll. Untuk segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk menang, ada waktu untuk kalah. Ada waktu untuk berhasil, ada waktu untuk gagal. Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya, bila sesuai rencana-Nya. Tapi, jika kita percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan, apapun bisa terjadi. Serahkan semua kepada-Nya, dan Dia akan memberikan yang terbaik.(dikutip dari ayat2 Alkitab dengan sedikit penambahan)
Harapan saya, mereka bisa meraih gelar All England tahun depan, setelah 30 tahun Indonesia nggak raih gelar All England dari ganda campuran, dan meraih gelar lain sebanyak-banyaknya, termasuk Asian Games.
Dari hasil-hasil yang ada, ternyata dalam olahraga, yang dibutuhkan bukan hanya konsistensi(untuk bermain bagus). Tapi, ada berberapa hal lain, di antaranya :
1. Keberuntungan
Kalo lagi beruntung, meskipun lawannya susah, kemungkinan bisa menang.
2. Fisik
Balik lagi ke masalah fisik. Kalo fisik kurang bagus, sulit menang. Saya pikir, mungkin Nova/Liliyana kalah juga karena fisiknya drop. Penjelasannya bisa dilihat di postingan "Yonex Japan Open SS 2008"(alinea ke-3). Apalagi, Xie/Zhang nggak ikut Olimpiade dan Japan SS.
3. Ketenangan
Seorang pemain harus bisa tetap tenang, meskipun sedang tertekan, atau sedang unggul.
4. Pola permainan lawan
Jika seseorang/sepasang pemain terbawa permainan lawannya, maka akan sulit menang, karena dia/mereka didikte oleh lawannya.
5. Kecocokan pola permainan
Seseorang/pasangan yang nggak cocok dengan pola permainan lawannya, akan sulit menang, karena akan berada di bawah tekanan.
Segitu aja dulu. Kalo ada yang mau nambahin atau perbaiki, silahkan saja. Saya akan menerima dengan tulus.

China Masters Super Series 2008

China Masters SS barusan selesai. Indonesia pulang dengan 2 gelar. Hasil yang cukup bagus. Namun, di sisi lain cukup mengecewakan. Dengan peserta yang kurang lebih sama, seharusnya Indonesia bisa melebihi prestasi yang di Jepang. Ya, gelar itu direbut oleh Sony Dwi Kuncoro yang menumbangkan Chen Jin 21-19, 21-18, dan dari Markis Kido/Hendra Setiawan yang mengalahkan pasangan China (yang secara mengejutkan lolos ke partai puncak setelah mengalahkan unggulan ke-2, Fu Haifeng/Cai Yun di semifinal), 21-17, 24-22.
Pencapaian yang luar biasa bagi Sony, karena memenangkan 3 turnamen super series secara beruntun, mulai dari Djarum Indonesia Open Super Series, Yonex Japan Super Series, dan China Masters Super Series. Memang sudah saatnya ada tunggal putra yang bisa menggantikan peran Taufik Hidayat bagi Indonesia. Dan sepertinya, Sony ingin membuktikan kepantasannya untuk itu. Untuk Markis Kido/Hendra Setiawan, memang sudah seharusnya mereka menang atas pasangan junior China tersebut.
Sedangkan wakil Indonesia satunya di turnamen ini, Nova Widianto/Liliyana Natsir, gagal mengalahkan pasangan China yang permainannya sedang bagus akhir-akhir ini, Xie Zhongbo/Zhang Yawen. Mereka kalah 17-21, 17-21. Hasil lainnya, di tunggal putri , Zhou Mi(Hong Kong), mengalahkan tunggal China, Wang Lin, 21-19, 19-21, 21-16. Dan ganda putri China, Cheng Shu/Zhao Yunlei mengalahkan ganda Macau, 21-14, 21-11.
Sepertinya, sejak kandas di perempat final Olimpiade Beijing yang lalu, kemampuannya(Sony) semakin menanjak. Mendapatkan 2 gelar super series berturut-turut adalah pencapaian yang sangat bagus. Sony dan Kido/Hendra adalah contoh pemain yang memilik tingkat keberuntungan tinggi. Mereka jarang masuk final. Tapi, sekali masuk final, langsung menang, dan mendapatkan gelar. Ibaratnya sepak bola, mereka peluangnya sedikit. Tapi, finishing-nya bagus. Kebalikan dari Nova/Liliyana tentunya.
Setelah ini, ada GP Gold Macau, dan GP Bitburger. Semoga tim Indonesia berhasil.

Senin, 22 September 2008

Yonex Japan Super Series 2008

Turnamen Yonex Japan Super Series telah berakhir hari Minggu yang lalu. Hasilnya cukup memuasakan bagi Indonesia, dengan 2 gelar. Gelar pertama sudah dipastikan sejak hari Sabtu, yaitu pada nomor ganda campuran, di mana terjadi All-Indonesian Final. Muhammad Rijal/Vita Marissa keluar sebagai pemenang pada pertandingan ini dengan mengalahkan kompatriotnya, Nova Widianto/Liliyana Natsir dengan skor 14-21, 21-15, 21-19. Hasil yang cukup bagus bagi pendatang baru, terutama bagi Vita. Vita sempat berganti pasangan paling kurang 3 kali, dan langsung memperoleh gelar juara. Yang pertama bersama Flandy Limpele(Singapore Super Series 2007), kemudian Liliyana Natsir(China Masters 2007), dan yang terbaru, bersama Rijal di turnamen ini. Gelar kedua diperoleh oleh Sony Dwi Kuncoro yang mengalahkan tunggal putra andalan Malaysia, Lee Chong Wei dalam pertandingan 2 set, 21-17, 21-11. Kedua hasil ini memang hasil yang mengejutkan. Mereka berhasil mengalahkan unggulan pertama pada turnamen ini. Sedangkan Bona Septano/Muhammad Ahsan gagal meneruskan kejutan mengalahkan pasangan unggulan, setelah kalah dari Lars Paaske/Jonas Rasmussen di partai puncak, 17-21, 21-15, 13-21. Gelar tunggal putri dibawa oleh Wang Yihan yang membuat kejutan dengan mengalahkan Zhou Mi, 21-19, 17-21, 21-15. Gelar ganda putri diraih oleh Cheng Shu/Zhao Yunlei, juga dengan kejutan mengalahkan Chin Eei Hui/Wong Pei Tty, 21-19, 5-21, 21-18. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa para peraih medali di Olimpiade Beijing yang lalu, tidak satu pun yang berhasil memperoleh gelar juara. Makanya, banyak kejutan. Pemain/pasangan yang memperoleh medali Olimpiade Beijing yang ikut pada kejuaraan ini adalah Lee Chong Wei, Maria Kristin Yulianti, Markis Kido/Hendra Setiawan, dan Nova Widianto/Liliyana Natsir. Maria dan Kido/Hendra bahkan harus kandas di babak perempat final. Maria dikalahkan Lu Lan(balas dendam, nih), dan KiNdra dikalahkan rekan sepelatnas, Rian Sukmawan/Yonatan Dasuki Suryatama.
Memang terlihat aneh, kok yang dapat medali gagal semua ? Nah, kalo Chong Wei, saya nggak tau kenapa. Tapi, kalo atlet Indonesia, mungkin saya bisa menjelaskan sedikit. Ketika pulang dari Beijing, mereka harus menempuh waktu perjalanan yang tidak sebentar. Apalagi, tibanya juga malam. Belum lagi ketika tiba, mereka pergi lagi ke mana-mana. Misalnya pergi untuk terima bonus dari Presiden dan Menteri, terima bonus dari klubnya, atau ada yang pulang kampung mungkin. Tadi pagi, waktu berangkat ke sekolah, saya dengar di radio BBC, atlet-atlet itu diberi waktu istirahat 1 minggu, dan 1 minggu untuk pemulihan fisiknya. Jelas, persiapannya sangat singkat dibandingkan atlet yang gak dapet medali. Apalagi, kejuaraan ini nggak diikuti pemain-pemain top China dan Korea. Hal ini pastinya sangat menguntungkan para pemain muda. Nggak kebayang deh, gimana capeknya para pemain senior. Belum lagi, mereka udah harus berangkat ke China lagi untuk ikut China Masters, kecuali Maria.
Khusus pertandingan Nova/Liliyana vs Rijal/Vita, mungkin ada alasan lain. Nova/Liliyana pasangan lama, dan Rijal/Vita pasangan baru. Sudah pasti, Vita bersama Flandy dan Rijal bersama Greysia pernah melawan Nova/Liliyana, dan udah tau gaya bermain mereka. Sedangkan, Nova/Liliyana masih belum tau gaya bermain Rijal/Vita, karena mereka pasangan baru. Memang, dalam pertandingan Nova/Liliyana bisa "membaca" gaya bermain Rijal/Vita. Tapi, Rijal/Vita yang udah tau dasar gaya bermain Nova/Liliyana, makin tau lagi, karena mereka juga "membaca" gaya bermain Nova/Liliyana pada pertandingan itu. Mungkin ini juga salah satu sebab, kenapa Nova/Liliyana kalah dari Rijal/Vita.
Untuk China Masters, seharusnya tim Indonesia bisa mempertahankan atau melebihi prestasi di Jepang ini, karena pemain yang ikut kurang lebih sama. Terus berjuang, Indonesia Bisa !

Rabu, 17 September 2008

Cintai Indonesia !

Neg'ri kita tercinta, Indonesia, memiliki cukup banyak masalah, seperti korupsi, kemiskinan di mana-mana, pengangguran, tawuran antar-pelajar, dsb. Selain itu, Indonesia juga kurang pandai dalam mengolah sumber daya alam yang sangat melimpah itu, sehingga harus diekspor ke luar neg'ri agar bisa diolah menjadi barang siap pakai. Jadi, kalau misalnya ada yang merasa bangga karena punya barang dari luar neg'ri, seperti Singapura, mungkin saja barang itu bahannya dari Indonesia, dan berarti 50% barang itu hasil Indonesia. Orang Indonesia secara nggak sadar maupun sadar, sering ngeremehin Indonesia. Misalnya,"Ah, orang Indonesia mana bisa", atau "Indonesia 'kan payah". Ini sama saja dengan meremehkan Indonesia. Yang lebih aneh lagi, kenapa orang Indonesia justru menjelek-jelekkan negaranya sendiri, dan terkesan lebih menyukai negara lain. Kalo sudah gini, maaf saja, ya, mendingan gak usah tinggal di Indonesia. Coba pikir, kenapa kita bisa dilahirkan atau tinggal di Indonesia ? Kenapa kita harus ada di Indonesia, bukan negara lain ? Ada maksud Tuhan menempatkan kita di Indonesia. Sebagai generasi muda(khususnya), kita harusnya berusaha membuat Indonesia menjadi negara yang berkembang, bukannya malah menjelek-jelekkan Indonesia. Kemerdekaan yang sudah susah payah diperjuangkan, harus kita buat semakin bermakna dengan membuat Indonesia bukan hanya merdeka dari penjajahan, tapi juga merdeka dari semua masalah yang ada. Jangan malah tambah merendahkan Indonesia. Mungkin saat ini Indonesia belum menjadi negara maju. Mungkin saat ini Indonesia belum seperti negara-negara tetangganya. Mungkin saat ini Indonesia belum merdeka dari masalah-masalahnya. Mungkin saat ini Indonesia belum bisa membuat banyak rakyatnya bangga dengan yang dimilikinya.
Siapa lagi yang bisa bangga dengan Indonesia terlebih dahulu, selain rakyatnya sendiri ? Mulai sekarang, cintai Indonesia, dan jangan menjelekkan apa pun yang ada di Indonesia. Lagian, Indonesia juga memiliki banyak prestasi, khususnya di bidang bulutangkis. Saat ini, mungkin Indonesia belum berkembang. Tapi, siapa yang bisa mengetahui hal apa yang akan terjadi beberapa tahun lagi ? Bisa saja 10 tahun lagi Indonesia menjadi negara termaju di Asia. Semua bisa terjadi, asal Indonesia dan rakyatnya mau terus berusaha untuk hal ini.
Gimana caranya? Berikut cara mudahnya.
1. Mulai dari hal keci dulu. Jangan mengotori lingkungan di sekitarmu. Kalo kamu mengotorinya, sama saja mengotori lingkungan Indonesia.
2. Saat upacara bendera, usahakan mengikuti upacara dengan baik dan sopan. Dan kalo bendera dikibarkan, hormat dengan sungguh-sungguh.
3. Cintai produk dalam negeri, dan hargai karya bangsa sendiri.

Jumat, 05 September 2008

Chord Suara Kemenangan

Ini adalah chord lagu "Suara Kemenangan", lagu yang bisa memotivasi para pejuang bangsa. Kalau kurang tepat, mohon maaf, saya cuma les gitar kurang lebih 7 bulan, habis itu belajar sendiri. Selamat mencoba !
Intro : D Bm G A (2x)
D G D D7
Mari bersama kita berjuang kawan
G F#m Em A
Pacu semangat kejar impian
D G D D7
Sudah waktunya kita yang muda bersiap
G F#m Em A
Untuk negara tantang dunia
Em G
Jangan kau menyerah
F#m A
Bertahan untuk menang
Reff :
D Bm G
Kau anak bangsa berikan kami
Em A D
Satu harapan untuk bangga
Intro : D Bm G A
D G D D7
Kita berjuang harumkan nama bangsa
G F#m Em A
Yakinlah kawan kita kan bisa
Em G
Jangan kau menyerah
F#m A
Bertahan untuk menang
Reff :
D Bm G
Kau anak bangsa berikan kami
Em A D
Satu harapan untuk bangga
Bm G
Engkau pahlawan pantang menyerah
Em A D
Terus berjuang untuk menang
Interlude : D Bm G A
D Bm G A D Bm G A
Indonesia kami untukmu
Em G
Jangan kau menyerah
F#m A
Bertahan untuk menang
Reff :
D Bm G
Kau anak bangsa berikan kami
Em A D
Satu harapan untuk bangga
Bm G
Engkau pahlawan pantang menyerah
Em A D
Terus berjuang untuk menang
D Bm G A D Bm G A D
Indonesia kami untukmu


Untuk penempatan chord-nya, mohon maaf, silahkan ditempatkan sendiri.

Rabu, 27 Agustus 2008

Pahlawan Masa Kini

Puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu, para pejuang bangsa berusaha mengusir para penjajah dari tanah air tercinta, Indonesia. Mulai dari menggunakan peralatan perang sederhana, sampai ketika bangsa Indonesia sadar bahwa alat perangnya jelas kalah dari para penjajah, dan mereka mulai menggunakan strategi, atau perundingan. Akhirnya, setelah melalui waktu sekian lama, dan setelah didesak oleh kaum muda, 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaannya dari jajahan bangsa asing melalui Bung Karno dan Bung Hatta atas nama Bangsa Indonesia.
Sekarang, keadaan bangsa kita boleh dibilang terpuruk. Kemiskinan di mana-mana, pengangguran, atau bencana alam. Dan yang paling memprihatinkan adalah korupsi yang terus merajalela. Di tengah keterpurukan bangsa ini, sepertinya hanya beberapa perlombaan/olimpiade mata pelajaran seperti Sains dan Matematika, serta dunia olahraga yang bisa membangun kembali citra Indonesia di mata bangsa lain. Di bidang olahraga, khusunya bulutangkis dan angkat besi, atlet Indonesia telah berjuang untuk mengharumkan nama bangsa. Dan seperti yang telah kita ketahui, kedua cabang olahraga ini menyumbangkan medali pada Olimpiade Beijing yang lalu. Di bulutangkis sendiri, atlet Indonesia selalu berhasil membawa pulang minimal 1 medali emas bagi Indonesia sejak tahun 1992. Selain itu, pemain bulutangkis Indonesia banyak yang menjadi juara dunia. Sebagai contoh, Nova Widianto/Lilyana Natsir (2 kali, 2005 & 2007), Taufik Hidayat(2005), dan Markis Kido/Hendra Setiawan(2007). Mereka-mereka inilah(para atlet) yang telah berusaha mengharumkan nama bangsa dan mengembalikan citra bangsa yang sudah ternoda dengan kasus-kasus yang memprihatinkan.
Dalam kondisi seperti ini, mereka bisa kita sebut dengan "Pahlawan Masa Kini" yang berjuang melawan para "penjajah", yaitu segala anggapan buruk bangsa lain terhadap bangsa Indonesia dengan keterpurukan ini melalui prestasi mereka yang tak terbantahkan lagi. Karena itu, sudah sepantasnya kita sebagai masyarakat Indonesia menghargai dan memberi apresiasi khusus bagi mereka yang telah mengharumkan nama Indonesia. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Bukan hanya pahlawan pada masa kemerdekaan(tapi harus tetap kita hargai), pahlawan masa kini juga harus kita hargai.
Memaknai 100 tahun Kebangkitan Nasional, dan 63 tahun Kemerdekaan Indonesia, mari kita menjadi bangsa yang besar, yang menghargai jasa-jasa pahlawannya. Baik yang masa lalu, maupun masa kini. Indonesia, BISA !!

Senin, 25 Agustus 2008

Olimpiade Beijing 2008

Pesta olahraga terbesar dan termegah itu telah usai. Kemarin, tanggal 24 Agustus 2008, penutupan Olimpiade Beijing 2008 telah dilangsungkan. Beijing menepati janjinya untuk menampilkan sesuatu yang sangat megah dan meriah. Indonesia pulang dengan total perolehan 1 emas dari cabang bulutangkis ganda putra melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, 1 perak dari cabang bulutangkis ganda campuran melalui pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir, dan 3 perunggu, masing-masing dari Eko Yuli Irawan(angkat besi kelas 56 kg), Triyatno(angkat besi kelas 62 kg), dan Maria Kristin Yulianti(bulutangkis tunggal putri). Indonesia memang berhasil mempertahankan tradisi emas yang diwariskan Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma sejak tahun 1992. Tapi Indonesia tidak boleh berpuas diri. Indonesia harusnya bisa melebihi target yang telah diberikan. Mungkin, kekecewaan terbesar dialami oleh pasangan ganda campuran bulutangkis Indonesia Flandy Limpele/Vita Marissa. Seharusnya mereka bisa memastikan 1 emas dan 1 perak di ganda campuran kalau terjadi All-Indonesian Final. Sayang, sempat unggul jauh di set penentuan, mereka kehilangan permainan dan kalah. Di final, Nova/Lilyana juga kalah dari lawan yang sama. Mungkin ini bisa dijadikan pelajaran bagi para junior untuk selalu berkonsentrasi. Di balik itu semua, Indonesia patut berbangga pada Maria Kristin. Sama sekali tidak diunggulkan, Maria mampu mengalahkan lawan yang berperingkat lebih baik darinya, termasuk Tine Rasmussen, dan Lu Lan untuk mendapatkan medali perunggu. Prestasi yang melebihi target sebelumnya, yaitu perdelapan besar, ketika bertemu Tine. Indonesia menutup perjuangannya dengan kebanggaan, dan sedikit kekecewaan. Mudah-mudahan, 4 tahun depan Indonesia masih bisa berprestasi, melanjutkan tradisi emas, dan bahkan melebihi apa yang sudah ada sekarang. Indonesia Bisa !

Sabtu, 23 Agustus 2008

Mengapa Sulit Mengucap Syukur ?

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depanruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Di sini kemuliaan dan berkat yangdiminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya". Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangatkecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk di sana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikat-ku pelan. Dia tampak malu. "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih". "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?", tanyaku. "Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, "Terima kasih, Tuhan".
"Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku. Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini."
"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia."
"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu."
Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini."
"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat, maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".
"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang."
"Jika engkau masih bisa mencintai ... maka engkau termasuk orang yang besar, karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun."
"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan."
"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima berkat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa engkau lebih diberkati dari pada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa. diberkatinya kita semua.
"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu ."
Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih."Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anug'rah-Mu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi."


Ini adalah artikel yang saya dapatkan dari http://www.kidung.com/.
Dalam hidup kita, seringkali kita tidak menyadari,bahwa hal sekecil apapun itu, hanya karena anugerah Tuhanlah kita dapat merasakannya. Kita masih bisa hidup dan merasakan berkat Tuhan sampai saat ini, kita harus bersyukur. Mulai saat ini, biasakan diri untuk bersyukur dalam segala keadaan, baik suka maupun duka. Di balik hal seburuk apapun itu, ada rencana Tuhan Yesus yang sangat indah bagi umat-Nya. Selalu bersyukur, dan senangkan hati-Nya.

Jumat, 22 Agustus 2008

Pentingnya Konistensi

Dalam setiap cabang olahraga, sangat diperlukan yang namanya konsistensi dalam permainan atlet itu. Di cabang bulutangkis, atlet Indonesia yang saya rasa paling konsisten adalah Nova Widianto/Lilyana Natsir. Sampai saat ini, kira-kira sudah 8 kejuaraan yang mereka ikuti di tahun 2008. Dari 8 kejuaraan itu, hanya 2 kali mereka tidak masuk ke semi final, yaitu di Malaysia dan Korea Super Series. Keduanya digagalkan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Sesuai kata Christian Hadinata(kalau nggak salah) standart atlet yang hebat itu paling tidak masuk semi final. Memang, mereka gagal meraih emas di Olimpiade Beijing yang lalu. Tapi, mereka digagalkan oleh Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Khusus Yong Dae, dia adalah pemain yang sangat bagus permainannya. Di Thomas Cup saja, berpasangan dengan siapapun, dia nggak pernah kalah. Bisa dibilang, dia rising star bulutangkis tahun ini. Kegagalan di ganda putra, saya rasa karena kegugupannya, karena baru pertama kali ikut Olimpiade di usia yang masih sangat muda(19). Seandainya Kido/Hendra melawan mereka, mungkin nggak bisa dapet emas. Yong Dae sangat hebat dan sangat konsisten. Di usia yang masih sangat muda, dia sudah dapet gelar All England dan Olimpiade. Jadi, sangat dibutuhkan yang namanya konsistensi. Sejak dipasangkan 4 tahun lalu, Nova/Lilyana langsung menggebrak bulutangkis dunia dan masih bertahan di jajaran pemain bulutangkis papan atas dunia. Kalau ingin menjadi atlet (atau profesi apapun) yang sukses, ingat, selalu konsisten dengan apa yang terbaik yang kita lakukan, dan perlihatkan totalitas dalam bekerja.

Salam Kenal !

Halo semua ! Saya adalah blogger baru, dan saya sangat menyukai bulutangkis. Kunjungi blog saya, ya !