Rabu, 27 Agustus 2008

Pahlawan Masa Kini

Puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu, para pejuang bangsa berusaha mengusir para penjajah dari tanah air tercinta, Indonesia. Mulai dari menggunakan peralatan perang sederhana, sampai ketika bangsa Indonesia sadar bahwa alat perangnya jelas kalah dari para penjajah, dan mereka mulai menggunakan strategi, atau perundingan. Akhirnya, setelah melalui waktu sekian lama, dan setelah didesak oleh kaum muda, 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaannya dari jajahan bangsa asing melalui Bung Karno dan Bung Hatta atas nama Bangsa Indonesia.
Sekarang, keadaan bangsa kita boleh dibilang terpuruk. Kemiskinan di mana-mana, pengangguran, atau bencana alam. Dan yang paling memprihatinkan adalah korupsi yang terus merajalela. Di tengah keterpurukan bangsa ini, sepertinya hanya beberapa perlombaan/olimpiade mata pelajaran seperti Sains dan Matematika, serta dunia olahraga yang bisa membangun kembali citra Indonesia di mata bangsa lain. Di bidang olahraga, khusunya bulutangkis dan angkat besi, atlet Indonesia telah berjuang untuk mengharumkan nama bangsa. Dan seperti yang telah kita ketahui, kedua cabang olahraga ini menyumbangkan medali pada Olimpiade Beijing yang lalu. Di bulutangkis sendiri, atlet Indonesia selalu berhasil membawa pulang minimal 1 medali emas bagi Indonesia sejak tahun 1992. Selain itu, pemain bulutangkis Indonesia banyak yang menjadi juara dunia. Sebagai contoh, Nova Widianto/Lilyana Natsir (2 kali, 2005 & 2007), Taufik Hidayat(2005), dan Markis Kido/Hendra Setiawan(2007). Mereka-mereka inilah(para atlet) yang telah berusaha mengharumkan nama bangsa dan mengembalikan citra bangsa yang sudah ternoda dengan kasus-kasus yang memprihatinkan.
Dalam kondisi seperti ini, mereka bisa kita sebut dengan "Pahlawan Masa Kini" yang berjuang melawan para "penjajah", yaitu segala anggapan buruk bangsa lain terhadap bangsa Indonesia dengan keterpurukan ini melalui prestasi mereka yang tak terbantahkan lagi. Karena itu, sudah sepantasnya kita sebagai masyarakat Indonesia menghargai dan memberi apresiasi khusus bagi mereka yang telah mengharumkan nama Indonesia. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Bukan hanya pahlawan pada masa kemerdekaan(tapi harus tetap kita hargai), pahlawan masa kini juga harus kita hargai.
Memaknai 100 tahun Kebangkitan Nasional, dan 63 tahun Kemerdekaan Indonesia, mari kita menjadi bangsa yang besar, yang menghargai jasa-jasa pahlawannya. Baik yang masa lalu, maupun masa kini. Indonesia, BISA !!

Senin, 25 Agustus 2008

Olimpiade Beijing 2008

Pesta olahraga terbesar dan termegah itu telah usai. Kemarin, tanggal 24 Agustus 2008, penutupan Olimpiade Beijing 2008 telah dilangsungkan. Beijing menepati janjinya untuk menampilkan sesuatu yang sangat megah dan meriah. Indonesia pulang dengan total perolehan 1 emas dari cabang bulutangkis ganda putra melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, 1 perak dari cabang bulutangkis ganda campuran melalui pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir, dan 3 perunggu, masing-masing dari Eko Yuli Irawan(angkat besi kelas 56 kg), Triyatno(angkat besi kelas 62 kg), dan Maria Kristin Yulianti(bulutangkis tunggal putri). Indonesia memang berhasil mempertahankan tradisi emas yang diwariskan Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma sejak tahun 1992. Tapi Indonesia tidak boleh berpuas diri. Indonesia harusnya bisa melebihi target yang telah diberikan. Mungkin, kekecewaan terbesar dialami oleh pasangan ganda campuran bulutangkis Indonesia Flandy Limpele/Vita Marissa. Seharusnya mereka bisa memastikan 1 emas dan 1 perak di ganda campuran kalau terjadi All-Indonesian Final. Sayang, sempat unggul jauh di set penentuan, mereka kehilangan permainan dan kalah. Di final, Nova/Lilyana juga kalah dari lawan yang sama. Mungkin ini bisa dijadikan pelajaran bagi para junior untuk selalu berkonsentrasi. Di balik itu semua, Indonesia patut berbangga pada Maria Kristin. Sama sekali tidak diunggulkan, Maria mampu mengalahkan lawan yang berperingkat lebih baik darinya, termasuk Tine Rasmussen, dan Lu Lan untuk mendapatkan medali perunggu. Prestasi yang melebihi target sebelumnya, yaitu perdelapan besar, ketika bertemu Tine. Indonesia menutup perjuangannya dengan kebanggaan, dan sedikit kekecewaan. Mudah-mudahan, 4 tahun depan Indonesia masih bisa berprestasi, melanjutkan tradisi emas, dan bahkan melebihi apa yang sudah ada sekarang. Indonesia Bisa !

Sabtu, 23 Agustus 2008

Mengapa Sulit Mengucap Syukur ?

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depanruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Di sini kemuliaan dan berkat yangdiminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya". Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangatkecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk di sana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikat-ku pelan. Dia tampak malu. "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih". "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?", tanyaku. "Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, "Terima kasih, Tuhan".
"Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku. Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini."
"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia."
"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu."
Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini."
"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat, maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".
"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang."
"Jika engkau masih bisa mencintai ... maka engkau termasuk orang yang besar, karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun."
"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan."
"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima berkat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa engkau lebih diberkati dari pada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa. diberkatinya kita semua.
"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu ."
Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih."Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anug'rah-Mu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi."


Ini adalah artikel yang saya dapatkan dari http://www.kidung.com/.
Dalam hidup kita, seringkali kita tidak menyadari,bahwa hal sekecil apapun itu, hanya karena anugerah Tuhanlah kita dapat merasakannya. Kita masih bisa hidup dan merasakan berkat Tuhan sampai saat ini, kita harus bersyukur. Mulai saat ini, biasakan diri untuk bersyukur dalam segala keadaan, baik suka maupun duka. Di balik hal seburuk apapun itu, ada rencana Tuhan Yesus yang sangat indah bagi umat-Nya. Selalu bersyukur, dan senangkan hati-Nya.

Jumat, 22 Agustus 2008

Pentingnya Konistensi

Dalam setiap cabang olahraga, sangat diperlukan yang namanya konsistensi dalam permainan atlet itu. Di cabang bulutangkis, atlet Indonesia yang saya rasa paling konsisten adalah Nova Widianto/Lilyana Natsir. Sampai saat ini, kira-kira sudah 8 kejuaraan yang mereka ikuti di tahun 2008. Dari 8 kejuaraan itu, hanya 2 kali mereka tidak masuk ke semi final, yaitu di Malaysia dan Korea Super Series. Keduanya digagalkan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Sesuai kata Christian Hadinata(kalau nggak salah) standart atlet yang hebat itu paling tidak masuk semi final. Memang, mereka gagal meraih emas di Olimpiade Beijing yang lalu. Tapi, mereka digagalkan oleh Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Khusus Yong Dae, dia adalah pemain yang sangat bagus permainannya. Di Thomas Cup saja, berpasangan dengan siapapun, dia nggak pernah kalah. Bisa dibilang, dia rising star bulutangkis tahun ini. Kegagalan di ganda putra, saya rasa karena kegugupannya, karena baru pertama kali ikut Olimpiade di usia yang masih sangat muda(19). Seandainya Kido/Hendra melawan mereka, mungkin nggak bisa dapet emas. Yong Dae sangat hebat dan sangat konsisten. Di usia yang masih sangat muda, dia sudah dapet gelar All England dan Olimpiade. Jadi, sangat dibutuhkan yang namanya konsistensi. Sejak dipasangkan 4 tahun lalu, Nova/Lilyana langsung menggebrak bulutangkis dunia dan masih bertahan di jajaran pemain bulutangkis papan atas dunia. Kalau ingin menjadi atlet (atau profesi apapun) yang sukses, ingat, selalu konsisten dengan apa yang terbaik yang kita lakukan, dan perlihatkan totalitas dalam bekerja.

Salam Kenal !

Halo semua ! Saya adalah blogger baru, dan saya sangat menyukai bulutangkis. Kunjungi blog saya, ya !