Senin, 25 Agustus 2008

Olimpiade Beijing 2008

Pesta olahraga terbesar dan termegah itu telah usai. Kemarin, tanggal 24 Agustus 2008, penutupan Olimpiade Beijing 2008 telah dilangsungkan. Beijing menepati janjinya untuk menampilkan sesuatu yang sangat megah dan meriah. Indonesia pulang dengan total perolehan 1 emas dari cabang bulutangkis ganda putra melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, 1 perak dari cabang bulutangkis ganda campuran melalui pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir, dan 3 perunggu, masing-masing dari Eko Yuli Irawan(angkat besi kelas 56 kg), Triyatno(angkat besi kelas 62 kg), dan Maria Kristin Yulianti(bulutangkis tunggal putri). Indonesia memang berhasil mempertahankan tradisi emas yang diwariskan Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma sejak tahun 1992. Tapi Indonesia tidak boleh berpuas diri. Indonesia harusnya bisa melebihi target yang telah diberikan. Mungkin, kekecewaan terbesar dialami oleh pasangan ganda campuran bulutangkis Indonesia Flandy Limpele/Vita Marissa. Seharusnya mereka bisa memastikan 1 emas dan 1 perak di ganda campuran kalau terjadi All-Indonesian Final. Sayang, sempat unggul jauh di set penentuan, mereka kehilangan permainan dan kalah. Di final, Nova/Lilyana juga kalah dari lawan yang sama. Mungkin ini bisa dijadikan pelajaran bagi para junior untuk selalu berkonsentrasi. Di balik itu semua, Indonesia patut berbangga pada Maria Kristin. Sama sekali tidak diunggulkan, Maria mampu mengalahkan lawan yang berperingkat lebih baik darinya, termasuk Tine Rasmussen, dan Lu Lan untuk mendapatkan medali perunggu. Prestasi yang melebihi target sebelumnya, yaitu perdelapan besar, ketika bertemu Tine. Indonesia menutup perjuangannya dengan kebanggaan, dan sedikit kekecewaan. Mudah-mudahan, 4 tahun depan Indonesia masih bisa berprestasi, melanjutkan tradisi emas, dan bahkan melebihi apa yang sudah ada sekarang. Indonesia Bisa !

Tidak ada komentar: