Minggu, 16 November 2008

Kejurnas Bulutangkis Antar Klub 2008

PB Tangkas Alfamart Jakarta berhasil menjuarai Kejurnas Bulutangkis Antar Klub 2008 yang diselenggarakan di Stadion Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dalam turnamen tersebut, Tangkas mengungguli PB Djarum Kudus dengan skor ketat, 3-2.
Pebulu tangkis senior Nova Widianto menjadi bintang dalam perebutan gelar juara turnamen yang menggunakan sistem ala Piala Sudirman itu. Meski cukup berumur, 31 tahun, Nova tampil cemerlang dalam dua nomor sekaligus, ganda campuran dan ganda pria.
Angka pertama Tangkas disumbangkan oleh pasangan ganda campuran nomor 1 dunia, Nova Widianto/Lilyana Natsir, yang mengalahkan Mohammad Rijal/Yulianti dalam pertandingan 2 set langsung, dengan skor 21-10, 21-14.
Nova mengatakan kemenangan ini sempat membuat pihaknya di atas angin, tapi materi pemain yang merata membuat mereka harus menahan napas terlebih dahulu. "Saya senang ketika meraih kemenangan perdana. Paling tidak untuk meningkatkan motivasi pemain Tangkas berikutnya. Sayang, pertandingan benar-benar alot. Beruntung saya mampu mengamankan partai terakhir," kata Nova.
Pada partai kedua, Djarum berhasil menyamakan kedudukan, setelah tunggal putri terbaik Indonesia, Maria Kristin Yulianti, mengalahkan Yuan Kartika dari Tangkas. Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 ini menang dengan skor 21-14, 21-11.
Partai ketiga, yang memainkan partai tunggal putra, mempertemukan pemain Djarum, Andre Kurniawan Tedjono dengan Alamsyah Yunus dari Tangkas. Dalam pertandingan yang seru dan menegangkan tersebut, Andre harus bertanding 3 set, sebelum menang 18-21 22-20 21-19, sekaligus merubah kedudukan menjadi 2-1 untuk Djarum.
Pada pertandingan ganda putri, pasangan peringkat 8 dunia, Vita Marissa/Lilyana Natsir mengalahkan ganda terbaik Djarum, Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari dengan skor 21-16 21-12.
Partai penentu, yaitu ganda putra, mempertemukan pasangan Tangkas, Nova Widianto/Devin Lahardi Fitriawan dengan pasangan Djarum peringkat 15 dunia, Rian Sukmawan/Yonathan Dasuki Suryatama. Dalam pertandingan penentu ini, Nova/Devin berhasil memenangkan pertandingan dalam 3 set, 21-14 14-21 21-19.
Pada awal sebelum pertandingan sempat terjadi insiden kecil untuk Nova Widianto. Insiden terjadi saat Nova menempatkan peralatan pada box yang tersedia dan ingin berbalik kening Nova sebelah kanan membentur papan meja wasit yang belum ditempatkan kembali oleh wasit sebelumnya. Beruntung bagi klub Tangkas peristiwa kecil ini tidak menggangu konsentrasi bermain Nova. Nova pun diplot sebagai pahlawan kemenangan Tangkas. Sebab, dia bermain dua kali dalam partai final ini. "Saya sempat keletihan bermain dua kali, tapi bersyukur saya mampu mengamankan kemenangan di dua partai tersebut," cetus Nova.
Devin mengaku sangat senang dengan kemenangan yang diraihnya itu. "Karena saya jarang berpasangan dengan Nova, jadi sempat grogi, tapi begitu di lapangan semuanya bisa teratasi," katanya. Menurut dia, berpasangan dengan Nova cukup membantunya untuk mengatasi masalah mental di lapangan. "Pada saat kedudukan sudah 20-19 untuk kami di set ketiga, saya sempat ragu, tapi bisikan Nova membuat saya semakin yakin," katanya.
Kemenangan itu membuat kubu Tangkas gembira. Maklum, mereka sudah menanti enam tahun untuk menuai gelar bergengsi tersebut. "Tidak mudah mendapatkan gelar ini. Saya saja baru dua kali bisa mengantarkan Tangkas jadi juara, 2002 dan sekarang," ucap Nova.
Atas kemenangan tersebut Tangkas mendapat medali emas dan uang pembinaan sebesar Rp 60 juta yang diserahkan oleh Ketua Umum PB PBSI, Djoko Santoso. Sementara itu Djarum sebagai runner-up mendapat Rp 40 juta. Dua semifinalis yang kalah, Jaya Raya dan Mutiara Bandung, masing-masing mendapat Rp 25 juta.
(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: